post-image

KARANGANYAR –  Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari) Kabupaten Karanganyar ikut menanam bibit pohon di wilayah Perhutani di Desa Gondosuli, Tawangmangu, Jawa Tengah, yang berdekatan obyek wisata Lawu Park, Minggu (12/1). Sebanyak 120 anggota komunitas ini menanam 1.000 bibit di lokasi tersebut.

“Selama ini, Orari memanfaatkan frekuensi di udara sebagai sarana komunikasi. Kita semua sebagai manusia juga menghirup oksigen yang ada di udara. Tanam pohon ini wujud syukur, juga upaya menjaga lingkungan agar tetap lestari,” kata Ketua Panitia Aksi Tanam Pohon dari Orari Lokal Karanganyar, Supriyadi.

Para anggota yang berjumlah 120 orang membawa masing-masing 1 bibit atau lebih kemudian menanamnya di lahan hutan. Mereka juga menabur pupuk serta menyiramnya dengan air. Ini kali pertama Orari melakukan kegiatan tersebut. Namun tidak menutup kemungkinan berlanjut ke wilayah sama maupun lokasi lain secara rutin.

Menurutnya, wilayah Tawangmangu termasuk hulu daerah aliran sungai (DAS). Kelestarian lingkungan menjadi sangat penting, agar sumber air yang ada di hulu DAS tetap terjaga. Acara itu dihadiri Bupati Karanganyar Juliyatmono, Administratur Perhutani KPH Surakarta Sugi Purwanta dan jajaran Forkopimcam Tawangmangu.

Dalam sambutannya, Bupati Juliyatmono memastikan sikapnya menjaga Lawu tak berubah sampai kapan pun. Salah satu bentuknya gerakan Ijo Royo-Royo tiap 15 Desember. Gerakan itu mengajak seluruh masyarakat menamam pohon dan penghijauan sampai ke lingkungan rumah tangga. Pemerintah juga menggalakkan pembuatan sumur resapan secara menyeluruh.

“Menanam pohon adalah cara lain bersedekah. Jika kita baik dengan alam, pasti banyak kebaikan yang didapat. Lihat saja sekarang banyak bencana alam. Itu cara bumi membalas,” katanya. (hr/adt)